KBM SMAN 1 Karang Binangun
Dengan adanya pandemi Covid-19, pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan bukan karena mau tapi karena terpaksa. Daripada tidak belajar sama sekali, maka mencoba berbagai macam cara. Walaupun tidak optimal tetapi PJJ adalah pilihan. Dan kita tidak tahu PJJ sampai kapan. Apabila di kemudian hari terjadi lagi maka kita dapat melakukan PJJ dengan berbagai cara melalui pengalaman saat ini.
Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.
Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar siswa. Sesuai minat dan kondisi masing-masing. Termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah
Bukti atau produk Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru. Tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Pengertian distence learning atau PJJ menurut Simon Midglay adalah “cara belajar jarak jauh tanpa harus melakukan kontak langsung dengan guru di kelas.” PJJ menurut Wikipedia adalah “pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.”
Perbedaan antara PJJ dengan pembelajaran daring adalah:
1. Lokasi
Dalam pembelajaran daring, siswa dapat bersama-sama di kelas dengan guru sambil bekerja melalui pembelajaran dan penilaian berbasis digital. Sedangkan pada pembelajaran jarak jauh, siswa bekerja secara daring di rumah
2. Interaksi
Dalam pembelajaran daring akan melibatkan interaksi langsung antara guru dan siswa secara teratur. Karena pembelajaran digunakan sebagai teknik pembelajaran campuran dengan strategi pengajaran lainnya. Sedangkan pembelajaran jarak jauh tidak termasuk interaksi langsung antara guru dan siswa. Walaupun menggunakan komunikasi digital seperti aplikasi perpesanan, panggilan video, papan diskusi, dan sistem manajemen pembelajaran (LMS).
3. Tujuan
Dalam pembelajaran daring dirancang untuk digunakan dalam kombinasi dengan metode pengajaran langsung lainnya. Untuk memberikan berbagai kesempatan dan pengalaman belajar bagi siswa. Sedangkan pembelajaran jarak jauh adalah metode untuk menyampaikan instruksi pembelajaran secara daring atau korespondensi bukan sebagai variasi dalam mengajar.
Yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah menentukan langkah-langkah PJJ adalah:
Buka Silabus, KI/KD, Analisis materi apa saja yang bisa diprioritaskan untuk peserta didik
Menentukan metode yang paling pas untuk dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam memahami materi dan bahan yang telah disediakan
Teknologi apa yang tepat untuk digunakan dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan akses peserta didik
Merencanakan aktivitas dan interaksi sosial peserta didik yang efektif dan menyenangkan
Berikan penugasan berupa penerapan mendalam dan feedback terhadap materi yang sudah dipelajari
Di sekolah kami, siswa sudah terbiasa dengan media daring. Mereka sudah memiliki kelas Schoology. Penilaian harian, PAS, dan PAT daring menggunakan Google Form. Siswa hanya merasa bosan, mereka rindu guru, kelas, dan sekolah. Keluhan lainnya tidak punya kuota, gawai, dan laptop.
PPJ akan menyenangkan jika guru dapat menentukan metode, model dengan tepat. Memilih model-model PJJ dan daring dengan melibatkan siswa. Guru memberikan pilihan kepada siswa. Pilihan dapat berupa media tatap muka melalui aplikasi Webex. Diskusi melalui WAG, memberikan materi dan penugasan melalui kelas maya Schoology atau divariasikan. Setelah terjadi kesepakatan tentang media yang digunakan, kemudian guru merencanakan dan membuat penugasan yang menyenangkan.
Pada RPP KD. 3.7 mendeskripsikan konsep badan usaha dalam perekonomian, kelas X IPS/semester 2, model PJJ yang digunakan adalah Cisco Webex, Schoology.Com, Google Form dan Teka Teki Silang (TTS). Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan. Guru membuat Room Meeting pada Webex untuk menentukan waktu, nomor ruang dan Password melalui Flyer sebagai undangan. Jadwal belajar diinformasikan melalui WAG sehari sebelum pelaksanaan PJJ. Undangan ini ditanggapi positif oleh siswa, karena dapat melepas rindu, dan bertatap muka dengan teman-temannya.
Pada kegiatan pendahuluan di Webex, guru saling sapa dan menanyakan kabar kesehatan siswa. Tidak lupa mengingatkan prosedur Covid-19. Pada kegiatan inti, guru menayangkan materi berupa presentasi dan video tentang BUMN, BUMS dan BUMD. Guru mengajak siswa untuk diskusi secara aktif. Mereka diijinkan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari teman-temannya.
Pada tahap penutupan guru dan siswa menarik kesimpulan setelah bisa dipastikan mereka memahami materi yang dibahas. Guru membagikan presensi berupa angket tentang refleksi serta umpan balik PJJ melalui Google Form. Siswa diminta menanggapi tentang kejelasan materi yang disampaikan, kualitas suara yang bisa mereka tangkap, kesesuaian model yang digunakan, dan saran PJJ untuk pertemuan berikutnya.
Guru mengingatkan kepada siswa untuk masuk ke dalam kelas maya mereka di Schoology. Mereka dapat mengunduh materi dan penugasan yang sudah disiapkan sesuai KD. Agar tidak bosan dan monoton tugas dibuat dalam bentuk Teka Teki Silang (TTS). TTS yang sudah diisi, dikumpulkan dalam bentuk foto. Cara pengisiannya dibebaskan, boleh menggunakan pulpen, boleh di ketik pada gawai atau laptop. Tugas dikirimkan ke kantong tugas di kelas maya Schoology.
Keunggulan dengan menggunakan Webex adalah siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru. Siswa dapat mengurangi rasa bosan dan lebih memahami materi yang disampaikan guru. Keunggulan Schoology adalah siswa dapat mengunggah materi dan mengirimkan tugas dengan mudah. Guru dapat mengelola aktivitas penugasan dan penilaian siswa. Keunggulan Google Form adalah guru dapat mengontrol kehadiran siswa dan memperoleh respon dengan cepat. Hasil umpan balik yang diperoleh saat pembelajaran adalah 47% peserta didik memahami materi, 49% kualitas suara guru bisa di dengar dengan jelas. Saran untuk PJJ berikutnya tetap menggunakan tatap muka melalui Webex, dengan harapan kualitas suara lebih baik lagi.
Source : https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pjj-daring-dengan-tts/
Apa itu Belajar Efektif ?
PengertianPembelajaran Efektif Menurut Para Ahli
Dalam melaksanakan kegiatan sudah semestinya harus bersifat efektif yang artinya kegiatan tersebut harus menghasilkan efek dan dampak yang positif.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil.
Jadi efektif adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektif berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota.
Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang komplek dan terjadi pada setiap manusia sejak lahir.proses belajar dapat terjadi karena adanya unsur kesengajaan ataupun tidak disengaja.
Menurut Oemar Hamalik Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses atau aktivitas dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar adalah mengubah kelakuan anak, jadi mengenai pembentukan pribadi anak. Hasil yang diharapkan bukan hanya bersifat pengetahuan, akan tetapi juga sikap, pema-haman, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan meliputi seluruh pribadi anak.
Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa atau peserta didik untuk belajar ketrampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap juga membuat siswa senang. Pembelajaran yang efektif menumbuhkan murid belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, ketrampilan, nilai konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.
Kebutuhan dan harapan masyarakat akan mutu pelayanan pendidikan yang baik menjadi faktor pemicu utama inovasi manajemen pendidikan. Efektivitas sekolah dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah sebagian ditentukan oleh kemampuan sekolah berkomunikasi dengan instansi diatasnya.
Sekolah Efektif
Menurut Sudarwan Danim sebagai ukuran dasar, berikut ini disajikan kriteria sekolah yang efektif:
Mempunyai standar kerja yang tinggi dan jelas mengenai untuk apa setiap siswa harus mengetahui dan dapat mengerjakan sesuatu.
Mendorong aktivitas, pemahaman multibudaya, kesetaraan gender, dan mengembangkan secara tepat pembelajaran menurut standar potensi yang dimiliki oleh para pelajar.
Mengharapkan para siswa untuk mengambil peran tanggung jawab dalam belajar dan perilaku dirinya.
Mempunyai instrument evaluasi dan penilaian prestasi belajar siswa yang terkait dengan standar pelajar (Learner standards), menentukan umpan balik yang bermakna untuk siswa, keluarga, staf, dan lingkungan tentang pembelajaran siswa.
Menggunakan metode pembelajaran yang berakar pada penelitian pendidikan dan suara praktik professional.
Mengorganisasikan sekolah dan kelas untuk mengkreasikan lingkungan yang bersifat memberi dukungan bagi kegiatan pembelajaran.
Pembuatan keputusan secara demokratis dan akuntanbilitas untuk kesuksesan siswa dan kepuasaan pengguna.
Menciptakan rasa aman, sifat saling menghargai, dan mengako-modasikan lingkungan secara efektif.
Mempunyai harapan yang tinggi kepada semua staf untuk menum-buhkan kemampuan professional dan meningkatkan keterampilan praktisnya.
Secara aktif melibatkan keluarga di dalam membantu siswa untuk mencapai sukses.
Bekerja sama atau berpartner dengan masyarakat dan pihak-pihak lain untuk mendukung siswa dan keluarganya.
Upaya Meningkatkan Efektivitas Mengajar
Banyak faktor yang menyebabkan pengajaran tidak efisien karena tiap pengajar mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Menurut Joan Midden-fort dalam Soekartawi memberikan saran tentang bagaimana cara meningkatkan efektivitas mengajar yaitu:
Menyiapkan segala sesuatunya dengan baik
Buat motivasi di kelas
Tumbuhkan dinamika dan enthuism dalam diri pengajar
Menciptakan kesempatan untuk berkomunikasi dengan siswa
Perbaiki terus isi atau kualitas bahan ajar
Source : https://idtesis.com/pengertian-pembelajaran-efektif-menurut-para-ahli/
Bagaimana Konsep Belajar ?
Konsep Dasar Belajar Melalui Psikologi Pendidikan
Sudah disinggung di atas berbagai pengertian tentang belajar bahwa pada hakekatnya belajar adalah faktor utama dari usaha pendidikan. Tanpa belajar tidak akan pernah ada pendidikan. Belajar adalah salah satu kajian paling utama dari metode psikologi pendidikan atau psikologi belajar.
Konsep dasar belajar adalah kegiatan yang menggunakan unsur fundamental pada setiap jenis dan jenjang pendidikannya. Berhasil atau tidaknya pendidikan peserta didik tergantung dari proses belajar dan teori psikologi perkembangan saat berada pada lingkungan sekolah atau di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, konsep dasar belajar sangat dibutuhkan oleh pengajar.
Kekeliruan persepsi akan konsep dasar belajar bisa berakibat pada mutu hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik sesuai dengan macam-macam kecerdasan manusia yang beragam. Hindari terlalu menekan peserta didik dengan berlebihan sebab akan menimbulkan gangguan kepribadian menghindar, ciri-ciri depresi ringan dan gangguan disosiatif yang berbahaya.
Ragam Belajar
Berikut adalah beberapa ragam belajar yang muncul dalam dunia pendidikan :
Ragam abstrak adalah belajar memecahkan masalah dengan berfikir secara abstrak. Misalnya adalah belajar matematika, kimia, kosmografi, astronomi dan juga materi agama seperti tauhid.
Ragam sosial adalah belajar memahami masalah sosial seperti masalah keluarga, persahabtan, kelompok dan masalah kemasyarakatan.
Ragam pemcahan masalah adalah belajar dengan metode ilmiah, berifikir sistematis, logis, teratur dan teliti untuk memecahkan masalah secara rasional dan tuntas.
Ragam rasional adalah belajar dengan berfikir secara logis dan rasional dimana belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah.
Ragam keterampilan adalah belajar dengan gerakan motorik yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot, misalnya belajar olahraga, musik, menari, melukis dan sebagian study agama seperti shalat dan mengaji.
Ragam kebiasaan adalah pembentukan kebiasaan baru atau memperbaiki kebiasaan lama agar peserta didik mendapatkan sikap baru yang lebih positif.
Source : https://dosenpsikologi.com/konsep-belajar-dalam-psikologi-pendidikan
Profile Sekolah
Profile
SMAN 1 Karang Binangun Lamongan merupakan sekolah yang unggul serta memempunyai berbagai macam kegiatan siswa.
SMAN 1 Karang Binangun Lamongan mempunyai Sarana Belajar seperti Lab Komputer, Lab IPA, lapangan Sepak Bola, Lapangan Basket, Lapangan Voli, Serta berbagai extra kurikuler seperti Futsal, Volyball, Sepak bola,
Lokasi
Alamat: Jl. Karangbinangun, Desa Windu, Karangbinangun, Lamongan, Jawa Timur
Buka ⋅ Tutup pukul 17.00
Download
Jadwal Sekolah